Tak Terbelenggu Oleh Penampilan dan Keterbatasan Fisik

Malulah kita sebagai manusia "normal" yang dianugerakan perangkat kehidupan pada umumnya orang miliki, tak kala kita tidak menggunakannya untuk hal positif. Namun, tak jarang pula orang "normal" tidak mampu membangkitkan potensi yang sudah dianugerahkan. 

Inilah orang-orang yang merugi.Hari ini, saya diperlihatkan adegan kehidupan yang mungkin jarang kita renungkan, saya mencoba untuk berbagi kepada teman-teman sekalian.

Pukul 07.00, saya berjalan kaki menuju kampus A, tempat bus kampus biasa berhenti untuk mengangkut mahasiswa universitas Airlangga yang ingin pergi ke kampus C. Diperjalanan saya dipertemukan dengan sosok perempuan muda berkacamata. Dari penampilannya tampak sederhana, pakaian yang tidak terlalu wah, sepatu yang alasnya agak terbuka bagian belakang. Ia membawa setumpuk kertas laporan dan hendak menuju kampus A. Saya mencoba menawarkan bantuan, barang bawaanya lumayan berat untuk seukurannya, dan kami pun berbincang sepanjang jalan menuju kampus A. Satu hal yang membuat saya kagum denganya. Ia adalah seorang dokter yang sedang menempuh Coas di RS Gigi dan Mulut Universitas Airlangga. 

Dalam hati saya berkata,"ya Allah, sungguh besar kuasa-Mu, engkau menjaga hati orang ini untuk selalu tampak sederhana di mata orang lain". Dari perbincangan singkat kami, saya melihat sosok dokter muda itu bijaksana dan rendah hati. Terlihat dari cara dia berbicara yang sangat santun. Berbeda dengan orang-orang yang se-profesi seperti dia. Mengendarai mobil mewah, berpakaian modis, namun, dalam menjalankan perannya tak sebagus dengan penampilanya. Sungguh luar biasa sosok dokter muda seperti dia dan pasti banyak lagi yang seperti dia! tetap santun bertutur kata, tetap berwibawa namun sangat peka terhadap kebutuhan orang lain.

Setibanya di kampus C, dengan cepat saya melangkahkan kami menuju Perpustakaan Rektorat. Fasilitas disana sangat nyaman untuk belajar, hari ini saya memilih disana untuk melepas penat di kepala. Sudah seminggu materi TOEFL mengisi kepala saya. Tiga puluh menit lebih duduk di depan laptop sambil membaca informasi on-line. Tiba-tiba sosok perempuan bersusah payah naik di atas kursi yang disediakan di perpustakaan itu. Tubuhnya tampak normal seperti biasanya, namun, ukuran tubuhnya tidak seperti orang pada umumnya.Sungguh pemandangan yang luar biasa, ia dengan sabar duduk mencari ilmu. Saya yakin ia adalah seorang mahasiswa karena memanfaatkan komputer kampus yang biasa digunakan mahasiswa untuk mencari jurnal internasional. Yah, saya yakin ia adalah mahasiswa juga. Namun, satu yang sontak membuat saya mengucap kagum. Dengan fisik demikian, semangat mencari ilmu sangat tinggi . 

Sangat malu rasanya bagi kita khususnya generasi muda yang tidak memanfaatkan waktu dengan belajar. Hari ini, saya bersyukur karena kembali diingatkan dengan potret kehidupan, tak perlu mementingkan penampilan, cukuplah berpenampilan seadanya karena kita semua adalah sama di mata Sang Pencipta. 

Banyak-banyaklah bersyukur atas hidup yang sempurna ini, karena kita mesti malu dengan orang-orang yang memiliki keterbatasannya fisik, namun tidak dengan keterbatasan semangat belajar mereka. Mereka mampu mengoptimalkan potensi kehidupan yang sudah diberikan Allah.

Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang terus mengintrospeksi diri lebih baik lagi. Amin.

By Run_Art

Tidak ada komentar:

Posting Komentar